Palembang, Fakta news.com
Merasa tak terima jika dirinya telah dibekukan sepihak oleh Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia Sumatera Selatan ,(Pengprov TI Sumsel), Armin Heryadi, S.IP mempertanyakan prihal dirinya diberhentikan sebagai Ketua Taekwondo Indonesia Kota Palembang,Dengan menggelar Konfrensi pers Rabu, (25/12/2024).
Dihadapan awak media Armin menyampaikan bahwa menurutnya, apa yang menjadi dasar pemberhentian dirinya itu tidak mendasar.
“Surat pembekuan dari Pengprov Sumsel ini ilegal, dasarnya apa,”terang Armin.
Dirinya juga menilai surat pertama, kedua dan ketiga tidak sinkron. Yang mana surat pertama dari Pengprov TI Sumsel, memerintahkan, agar Pengkot TI Palembang menggelar rapat kerja kota (rakerkot).
“Selanjutnya surat kedua, Pengkot diminta melakukan konsolidasi dengan unit club,” katanya.
“Hasil pertemuan konsolidasi dengan unit club, dihasilkan untuk segera dilakukan rakerkot, Dan pada saat kita mengundang Pengprov TI Sumsel untuk menghadiri Rakerkot, tapi dibalas dengan surat ketiga, dengan isi melarang Pengkot TI melakukan kegiatan apapun termasuk Rakerkot, kan jadinya bertentangan dengan surat pertama dan kedua,” ungkapnya.
Ditambah lagi, mosi tidak percaya dari unit club yang disebut Pengprov TI Sumsel, menjadi pertanyaan Armin Heryadi.
“Kita tidak tau unit club mana dan berapa banyak yang melakukan mosi tidak percaya, kita juga tidak tau legalitas unit club yang disebut Pengprov TI Sumsel tersebut,”ucapnya.
“Pada rakerkot 20 Desember kemarin yang dihadiri 36 unit club, 55 unit club taekwondo yang memiliki SK, kita tanyakan, apakah ada mosi tidak percaya, ternyata tidak ada, jadi unit club mana yang disebut Pengprov TI Sumsel yang melakukan mosi tidak percaya, berapa jumlahnya,”ujar Armin.
Untuk diketahui, Pengprov TI Sumsel mengeluarkan surat nomor : SKEP.203 /PENGPROV.TISS/XII/2024 tertanggal 24 Desember 2024 memberhentikan Arimn Heryadi sebagai ketua TI Palembang, dan Pengprov Sumsel menunjuk Sopan Sofian sebagai pelaksana tugas Ketua TI Palembang.
Selain itu, yang membuat dirinya janggal adalah hanya dirinya yang diberhentikan, bukan pengurus TI Palembang secara keseluruhan.
“Kenapa hanya saya saja sebagai ketua yang diberhentikan, bukan seluruh pengurus TI Palembang yang dibekukan,” terangnya.
Dirinya akan melayangkan surat keberatan kepada TI Sumsel, terkait dirinya diberhentikan.
“Tidak hanya itu, kita akan melaporkan ke PB Taekwondo Indonesia, atas surat pemberhentian saya oleh Pengprov TI Sumsel,”pungkasnya.