Palembang, Fakta news. com
Bincang-bincang dan kunjungan silahturahmi awak media Fakta news.com dan Anggota serta pengurus Masyumi di kediaman Ustazah Hj.Nabila Rasyid Siddiq, Ustadjah Hj. Nabila sendiri merupakan anak kandung keturunan dari Almarhum KH. A.Rasyid Shiddiq , yang bertempat tinggal di jl.talang semut Palembang pada ( Kamis 10 April 2025).
Dalam bincang-bincang santai tersebut Ustadzah Hj Nabila yang kerap disapa Mama Nabila menceritakan kembali sejarah Masuknya Partai Masyumi ke Palembang Sumsel.
Ustazah. Mama Nabila merupakan anak dari K.H. A. Rasyid Siddiq yang merupakan pendiri dari Partai Masyumi, yang mana partai Masyumi telah berdiri sejak tahun 1950 , dan petinggi serta anggota-anggotanya mengisi sebagian kursi Parlemen yang pada saat itu sebutan nya Konstituante, dikarnakan terjadi pergolakan politik yang tidak menentu akhir nya Partai Masyumi membubarkan diri.
Tahun 1984 kembali bangkit, tetapi setelah itu kepengurusan kembali meredup, tahun ini 1998 kembali bangkit, kembali meredup karena tidak lolos di verifikasi KPU. Di tahun 2022 kembali bangkit, sayangnya SK menkumham pada saat itu di tanda tangani 1 minggu sebelum penutupan pendaftaran KPU 2024, dikarnakan hal tersebut, Partai Masyumi kembali tidak lolos verifikasi KPU. dan untuk tahun 2025 Partai Masyumi kembali bangkit untuk melanjutkan perjuangannya.
Dalam bincang-bincang dengan mama Nabila beliau mengungkapkan bahwasanya ” Riwayat hidup dari ayahanda beliau yang kerap disapa Abah Rasyid Siddiq tersebut sangatlah panjang Abah Rasyid Siddiq lahir pada tahun 18 juli 1905, di Rantau kasih, Sekayu Kabupaten Muba, beliau menimba ilmu pendidikan di
Kutab Zawiyah Samman (Babuzzladah) Berhafaz Al-Qur’an 30 juz pada Usia 14 tahun (1911-1914)
Belajar di Al-Falah Mekkah (1918-1923)
Belajar Pada Ulama besar di Masjidil Haram Mekkah, (1928-1934)
kH. A. Rasyid Siddiq semasa hidupnya merupakan seorang tokoh masyarakat di daerahnya, dalam kariernya KH. A. Rasyid Shiddiq, mendirikan Pasukan Muhajidin Indonesia di Daerah Muba pada tahun (1945-1947).
kepala lapangan Perminyakan RI (PERMIRI) di Mangun jaya Sekayu.
Anggota DPRD Keresidenan Palembang (1946-1950).
Ketua Masyumi wilayah Sumsel (1950-1963)
Ketua Masyumi wilayah Sumsel (1950-1963).
Kepala kantor Urusan Agama propinsi Sumsel (1952-1964).
Diangkat menjadi Imam Sembahyang Tarawih di masjid Agung Palembang dengan Ayat Satu juz penuh Al-Qur’an setiap malam, dengan status Imam besar dan berhenti karena kondisi kesehatan tidak memungkinkan.(1954-1973)
Ketua Panitia Muktamar Alm.ulama se-Indonesia di Palembang.(1958).
Merintis Perguruan tinggi Islam di Palembang dengan mendirikan yayasan perguruan Islam Tinggi Sumsel (Fakultas Hukum Islam dan pengetahuan Masyarakat yang merupakan cikal-bakal eksistensi IAIN Raden Fatah Palembang. (1962-1972)
fakultas Ushuluddin yayasan perguruan Islam tinggi Sumsel Palembang
(1962)
wakil ketua team penyelesaian keamanan provinsi Sumsel
(1962)
anggota dewan kurator IAIN Raden Fatah Palembang
(1968)
ketua dewan dakwah islamiyah provinsi Sumsel
(1972-1974)
pembina MTQ rovinsi Sumsel
(1974)
Ketua dewan hakim MTQ Pertamina seluruh Indonesia
(1975)
Ketua dewan hakim MTQ tingkat nasional di Palembang
(1979)
Ketua dewan hakim MTQ tingkat nasional di Palembang
(1979-Akhir hayat)
Ketua umum majelis ulama Indonesia MUI provinsi Sumsel.
Dari Riwayat hidup KH.A.Rasyid Shiddiq telah terlihat bahwa beliau merupakan tokoh penting dieranya,
Saat mengulas kembali kisah hidup dari Abah KH. A. Rasyid Siddiq, mama Hj. Nabila mengungkapkan bahwasanya “Abah merupakan figur yang luar biasa, baik dari segi ibadah, dan keterkaitannya dan kedekatannya dengan masyarakat, Saat tinggal disini pun banyak tokoh-tokoh besar yang ada di Indonesia termasuk Buya Hamka, yang berkunjung kekediaman beliau tersebut,”Kenang mama Nabila.
Selain itu KH.A.Rasyid Shiddiq mempunyai dua pesantren dan ribuan santri yang ada di Sumsel.
Dalam Harapannya Mama Nabila meminta kepada seluruh anggota Masyumi untuk selalu tetap solid, menjaga silahturahmi antar seluruh anggota Masyumi serta tetap semangat dalam mengembangkan dan memajukan Masyumi kembali karena inilah waktunya Masyumi kembali bangkit di era tahun 2025 ini,
” Semoga Masyumi sukses dan selalu berjaya sesuai dengan tuntunan ajaran Islam, dan semua anggota bisa solid saling mendukung dan bekerjasama demi kemajuan Masyumi,”Tutup Mama Nabila.